BANTENICA.ID-Berbicara karya film anak bangsa sebetulnya tidak kalah dengan karya film-film negara lainnya, ini terlihat dari beberapa karya film Indonesia yang juga berhasil mendapatkan penghargaan di kancah internasional, setelah hampir 100 tahun sejak film Indonesia pertama tayang di bioskop, yakni Loetoeng Kasaroeng pada 31 Desember 1926. Sudah ribuan film juga yang beredar di bioskop Tanah Air tiap minggunya dan tak sedikit juga yang akhirnya bisa mendapatkan penghargaan Internasional.
Berikut ialah film-film anak bangsa yang menggoreskan tinta emas di ajang perfilman Internasional:
1. Turah (2016)
Film yang disutradarai oleh Wicaksono Wisnu Legowo ini tidak menggunakan bahasa Indonesia melainkan menggunakan bahasa daerah Tegal, tetapi tidak menjadi halangan untuk berkancah di Internasional. Penghargaan demi penghargaan diterimanya, antara lain Geber Award dan Netpac Award dalam Jogja-NETPAC Asian Film Festival, serta Singapore International Film Festival 2016.
2. Pengabdi Setan (2018)
Tidak hanya sukses di Tanah Air dengan jumlah penonton mencapai 4.206.103 dan jadi film terlaris pertama 2017. Film yang digarap oleh Joko Anwar ini pun berhasil membawa corak baru di genre film horor Tanah Air, tak hanya sukses di Indonesia film Pengabdi Setan ini pun berhasil tayang di 24 negara lainnya. Selain itu, film ini juga masuk ke 40 festival film internasional dan mendapat piala kategori “Film Horor Terbaik” di ajang Toronto After Dark Film Festival, Overlook Film Festival, dan Popcorn Frights Film Festival.
3. Kucumbu Tubuh Indahku (2018)
Meski didalam negeri film ini mendapatkan respon kurang baik oleh sebagian kelompok, namun tidak menghalangi keberhasilan prestasinya di nominasi perfilman Internasional. Film yang disutradarai oleh Garin Nugroho ini sukses menggoreskan tinta emas. Hal ini dapat dilihat dari 13 penghargaan yang didapatkannya baik dalam negeri maupun Internasional. Salah satunya masuk nominasi sebanyak delapan kali. Tiga penghargaan internasional kategori “Film Terbaik” yang disabet pada 2018, diantaranya Venice Independent Film Critic, Festival Des 3 Continents, dan Asia Pacific Screen Awards. Pada 2019, film yang hampir masuk Oscar ini meraih piala International Cinephile Society Awards dan Guadalajara International Film Festival.
4. Babi Buta Yang Ingin Terbang (2008)
Film karya Sutradara Edwin ini memang tidak begitu terkenal diantara film-film yang juga memenuhi layar bioskop di tahun 2008. Meski begitu, film ini justru mengejutkan banyak sineas Tanah Air dengan raihan piala di ajang penghargaan internasional. Film ini berhasil diterjemahkan kedalam beberapa bahasa dan mendapatkan sambutan yang baik dikarenakan premis etnis yang diangkat melekat di masyarakat. Akhirnya, film ini raih lima piala, diantaranya Golden Horse Film Festival, Rotterdam International Film Festival, Singapore International Film Festival, dan dua piala dari Nantes Three Continents Festival.
5. Marlina Si Gadis Pembunuh Dalam Empat Babak (2017)
Film garapan Mouly Surya ini berhasil tayang di 19 negara dan mengumpulkan 17 piala dan 24 kali masuk nominasi penghargaan. Mengambil latar Sumba yang eksotik dan jalan cerita yang matang jadi alasan film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak begitu memesona mata sineas dunia. Penghargaannya, antara lain Festival Film Sitges, Tokyo FILMeX, dua piala Asia-Pacific Film Festival, Five Flavours Asian Film Festival, Jogja-NETPAC Asian Film Festival, dan QCinema International Film Festival. film ini bisa dikatakan nyaris sempurna sempurna.
6. Sekala Niskala (2017)
Sekala Niskala tampil sebagai film alternatif yang punya jalan cerita menyentuh hati. Tidak salah jika film ini disambut dengan baik oleh publik internasional. Film karya Kamila Andini ini pernah ditayangkan Busan International Film Festival, Toronto International Film Festival, dan Jogja-NETPAC Asian Film Festival. Meski kurang mendapat panggung di negeri sendiri, Sekala Niskala berhasil menyabet penghargaan “Best Feature” pada 2017 di Asia Pacific Screen Awards, Jogja-NETPAC Asian Film Festival, dan Tokyo FILMeX. Tahun selanjutnya pada Adelaide Film Festival, Berlin International Film Festival, QCinema International Film Festival, dan Shanghai International Film Festival. (Ahmadi)