BANTENICA.ID- Melakukan kencan dengan orang asing bukanlah hal yang tabu lagi. Karena sekarang semua orang punya peluang berkencan dengan siapapun, berkat adanya aplikasi seperti Tinder, Grindr, Bumble, How About We, Happn dan masih banyak lagi.
Kejahatan yang paling umum terkait dengan aplikasi kencan yang dilaporkan adalah kekerasan dan serangan seksual, termasuk pemerkosaan, grooming dan eksploitasi seksual terhadap anak.
Untuk sebagian orang, aplikasi kencan tersebut menyenangkan dan sangat aman, bisa membuat kencan yang menyenangkan serta hubungan yang baik terus berlanjut ke pernikahan. Akan tetapi laporan terbaru menunjukkan bahwa jumlah kejahatan di Inggris yang terkait dengan aplikasi kencan seperti Tinder telah meningkat tujuh kali lipat dalam dua tahun saja.
Laporan tersebut menunjukkan angka-angka bahwa pada tahun 2013 hanya ada 55 yang melaporkan kejahatan terkait Tinder di Inggris dan Wales. Angka ini meningkat menjadi 204 pada 2014 dan 412 pada Oktober 2015.
Angka tersebut merupakan kenaikan yang signifikan dan hanya menyumbang terhadap kejahatan yang telah dilaporkan. Jumlah insiden yang tidak dilaporkan bisa membuat jumlah kejahatan yang jauh lebih tinggi.
Aplikasi tersebut dan situs web yang dirancang untuk kencan dan bertemu orang-orang baru membuat lebih mudah untuk mengenal calon kencan. Hal ini juga memungkinkan pengguna untuk membuat penilaian apakah calon kencan adalah orang yang tulus mencari cinta atau persahabatan, potensi scam, atau sesuatu yang lebih mengkhawatirkan.
Namun bukan berarti aplikasi tersebut bisa membatasi aktivitas kejahatan dalam platform mereka. Masih sangat sulit untuk menentukan atau menilai apakah seseorang yang Anda terhubung dengannya atau berkencan dengannya memiliki potensi berbahaya. Kemudahan akses ke orang lain pada aplikasi seperti Tinder bisa membuat mereka lebih berbahaya dan terbuka untuk kegiatan kriminal. Salah satu contoh adalah di Inggris di mana seorang pria dituduh membius dan membunuh empat orang yang ia temui di aplikasi Grindr antara Juni 2014 dan September 2015.
Polisi di Inggris sudah mendesak pengguna dari aplikasi seperti Grindr dan Tinder untuk waspada dan melaporkan setiap kasus kejahatan, serta mendorong siapa saja yang mungkin merasa malu dengan sesuatu yang terjadi untuk maju dan mencari dukungan. Kapan ya di Indonesia?. (Heris)