Cerita menarik tentang Tarian Saman
Bantenica.id – Tari saman merupakan tarian terfavorit diantara beraneka ragam tarian di Indonesia. Bahkan tarian saman pun, sudah banyak diketahui dan banyak juga yang tertarik dengan tari saman. Karena, tari saman memiliki ciri khas tersendiri yang membuat para penonton gemar dan terkagum-kagum melihatnya. Namun, jangan sangka loh ternyata sebelum para penari menarikan tarian saman, mereka juga harus gesit dalam memahami gerakannya serta menghafal macam-macam gerakan tarian saman tersebut. Butuh waktu yang sangat panjang dalam membuat gerakan tarian saman dapat serentak dan terlihat indah. Wah, sungguh sangat luar biasa yah!
Eits, tak lupa juga ternyata tarian saman merupakan sebuah kegiatan ekstrakurikuler yang terdapat di beberapa Sekolah, Pesantren maupun di Perguruan Tinggi. Bahkan, tak disangka pula, tarian saman sudah pernah ditampilkan oleh sebagian AUD (Anak Usia Dini) loh sahabat Bantenica.Id. Mungkin yang membedakannya hanya gerakannya saja yah hehhehe. Namun, bayangkan saja anak-anak semungil itu berani dan mampu mementaskan tarian saman sejak dini. Aaaa, sangat menggemaskan sekali!
Asal-usul Tari Saman
Nah, sahabat-sahabat Bantenica.Id, alangkah baiknya nih jika kita mengetahui lebih dalam lagi tentang asal-usul munculnya tari saman. Mengapa disebut tari saman? tarian ini di namakan Saman karena tarian ini diciptakan oleh seorang Ulama besar yaitu Ulama Gayo yang bernama Syekh Saman pada sekitar abad 14 Masehi, dari dataran tinggi Gayo. Awalnya, tarian ini hanyalah berupa permainan rakyat yang dinamakan Pok Ane. Namun, kemudian ditambahkan dengan iringan syair-syair yang berisi puji-pujian kepada Allah SWT, serta diiringi pula oleh kombinasi tepukan-tepukan para penari. Saat itu, tari saman menjadi salah satu media dakwah yang dikembangi.
Kemudian kebudayaan Islam pun masuk ke tempat Gayo sehingga dua kultur ini berakulturasi, dan menyebabkana perubahan mulai dari lagu pengiring permainan Pok Ane yang sebelumnya cuma sekadar komplemen, sekarang menjadi nyayian yang dipenuhi oleh arti dan makna kebanggaan untuk Allah. Adat Islam ini juga mengubah sebagian gerakan tari saman mulai dari gerakan tepukan tangan dan perubahan tempat duduknya.
Pada mulanya, tari saman hanya ditampilkan untuk even-even tertentu saja, khususnya pada saat merayakan Hari Ulang Tahun Nabi Besar Muhammad SAW atau disebut sebagai Hari Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Dan biasanya, tari saman ditampilkan di bawah kolong Meunasah (sejenis surau panggung).
Namun seiring perkembangan zaman, tari Saman pun ikut berkembang hingga penggunaannya menjadi semakin sering dilakukan. Kini, tari saman dapat digolongkan sebagai tari hiburan/pertunjukan, karena penampilan tari tidak terikat dengan waktu, peristiwa atau upacara tertentu.
Dan pada saat ini, tari saman dapat ditampilkan pada acara-acara yang bersifat keramaian dan kegembiraan, baik seperti dalam acara pesta ulang tahun, pesta pernikahan, perpisahan di sekolah maupun perayaan-perayaan lainnya. Untuk tempatnya, tari Saman biasa dilakukan di rumah, lapangan, ruangan, dan ada juga yang menggunakan panggung.
Makna dan Fungsi Saman
Tari saman juga sebagai salah satu media loh, guna untuk menyampaikan sebuah pesan, nasihat, ataupun dakwah. Makna dari tarian ini sendiri mencerminkan sebuah pendidikan, sopan santun, keagamaan, kepahlawanan, kebersamaan dan kekompakan.
Sebelum tari saman dilakukan lebih-lebih dulu akan ada pembukaan atau mukaddimah yang akan dilakukan oleh seorang pemuka agama atau tua cerdik pintar yang mewakili masyarakat setempat yang nantinya akan menyampaikan nasihat-nasihat yang bermanfaat kepada para penonton tari saman.
Gerakan tari saman dan macam-macam iramanya
Tarian saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar dalam tarian saman: Tepuk tangan dan tepuk dada. Diduga, ketika menyebarkan agama Islam, syeikh saman mempelajari tarian melayu kuno, kemudian menghadirkan kembali lewat gerak yang disertai dengan syair-syair dakwah Islam demi memudahkan dakwahnya.
Dalam konteks kekinian, tarian ritual yang bersifat religius ini masih digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui pertunjukan-pertunjukan.
Tarian Saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik, karena hanya menampilkan gerak tepuk tangan dan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerak guncang, kirep, lingang, surang-saring (semua gerak ini adalah bahasa Gayo).
Selain itu, ada 2 baris orang yang menyanyi sambil bertepuk tangan dan semua penari Tari Saman harus menari dengan harmonis. Dalam Tari Saman biasanya, temponya makin lama akan makin cepat supaya Tari Saman menarik.
Pada tari Saman, terdapat 5 macam nyanyian :
- Rengum, yaitu sebagai pembukaan atau mukaddimah dari tari Saman (yaitu setelah dilakukan sebelumnya keketar pidato pembukaan). Rengum ini adalah tiruan bunyi. Begitu berakhir langsung disambung secara bersamaan dengan kalimat yang terdapat didalamnya, antara lain berupa pujian kepada seseorang yang diumpamakan, bisa kepada benda, atau kepada tumbuh-tumbuhan.
- Dering, yaitu rengum yang segera diikuti oleh semua penari.
- Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari.
- Syek, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak.
- Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo.
Nah menarik sekali bukan? Tari Saman ini memang mempunyai ciri khas tersendiri loh. Selain begitu terkesan mengagumkan dan keren ternyata tari saman pun bukan hanya diadakan di Indonesia saja. Namun, nyatanya sudah banyak Negara-negara lain pula yang sangat terkagum juga sangat ingin menarikan tarian tersebut. Kalau sahabat-sahabat sendiri gimana nih? Semakin tertarik bukan untuk lebih mendalami dan mengetahui tentang asal-usul tari saman ini.